Bio-Oil Review

Setiap aku posting Bio-Oil di Instagram stories, wow DM yang masuk segudang! Aku pakai Bio-Oil dari jaman kuliah hingga sekarang, hmm entah udah habis berapa banyak botol. Dan setelah cek archive blog, baru sadar aku belum pernah nulis review Bio-Oil. Now this is the perfect time to write about it! Buat yang penasaran, baca terus ya...




Bio-Oil ternyata diformulasikan oleh ahli kimia di Jerman pada tahun 1987, produksinya di Union Swiss Afrika Selatan. Sampai sekarang produknya laris manis di seluruh dunia dan udah dapet banyak award! Well, sebenarnya apa aja sih kandungan yang ada di dalam Bio-Oil?

  • PurCellin Oil™: nah ini dia ingredients andalan, yang bikin Bio-Oil lebih ringan, enggak lengket, dan cepat terserap di kulit
  • Calendula oil: untuk regenerasi sel kulit, merawat kulit sensitif, rusak, atau yang terbakar sinar matahari
  • Rosemary oil: untuk menenangkan kulit dan sebagai antiseptik ringan
  • Chamomile oil: anti radang, menenangkan kulit
  • Lavender oil: memberi rasa sejuk di kulit, melembapkan dan mengencangkan kulit
  • Vitamin E: antioksidan, membuat kulit lebih muda, memperbaiki kulit, dan melembapkan
  • Vitamin A: memicu pembentukan kolagen baru, memperbaiki tekstur dan warna kulit

Bio-Oil bisa digunakan untuk apa aja?
  • Scars (bekas luka)
  • Stretch marks
  • Uneven skin tone (warna kulit tidak merata)
  • Aging skin (penuaan kulit)
  • Dehydrated skin (kulit dehidrasi)

Bio-Oil bisa dipakai dari ujung kaki hingga ujung rambut lho! Oh iya boleh dipakai juga untuk anak diatas umur 2 tahun.
Nah Bio-Oil tersedia dalam 4 ukuran:
  • 200ml: Rp 280.000,-
  • 125ml: Rp 200.000,-
  • 60ml: Rp 120.000,-
  • 25ml: Rp 60.000,-
Buat yang sering travelling, pas banget kan variasi size produk kayak gini bisa disesuaikan dengan kebutuhan!


Awalnya beli Bio-Oil karena baca-baca reviewnya terkenal banget buat mengatasi scars dan stretch marks, secara aku punya stretch marks tuh dari SMP padahal enggak pernah ada perubahan berat badan yang drastis lho (ternyata kata dokter elastisitas kulitku memang kurang). Tapi lama kelamaan aku semakin suka dengan tekstur dan level lembapnya, akhirnya aku pakai enggak cuma untuk fokus stretch marks tapi bener-bener untuk melembapkan seluruh badan. Kalau stretch marks berkurang ya syukur, kalau enggak ya at least kulitku lembap dan sehat deh! Karena kalau lagi kering banget, kulitku bisa bersisik mirip kulit ular :p


Setelah lebih dari 5 tahun pakai untuk seluruh badan (jujur aku belum pernah nih apply di wajah, cobain deh soon) ini yang aku rasain:

- Stretch marks yang udah ada dari SMP ini sih enggak hilang, ya aku tau stretch marks itu susah banget hilangnya. Tapi at least karena kulitku jadi lebih kencang selama pakai Bio-Oil, jadi enggak pernah lagi muncul stretch marks baru dan bahkan stretch marks lama kelihatan lebih samar!
- Sejak aku sering travelling terutama panas-panasan di pantai (dan kadang sunburn) Bio-Oil aku pakai buat recovery kulit. Kebayang kan siang hari kulitnya kasian kepanasan, kering, dan dehidrasi, belum lagi kena air laut atau air kaporit kolam renang, jadi pas malam hari aku selalu apply biar pulih lagi dan tetap sehat.
- Keliatan banget sejak aku sering berjemur dan belang-belang kulitnya, dipakein Bio-Oil jadi lebih cepat merata lho warnanya
- Baru sadar juga luka-luka yang aku dapat selama travelling, entah itu ketusuk coral atau benda tajam, jadi samar banget setelah rajin pakai Bio-Oil. Diluar ekspektasi sihh ini!


Ah segitu cintanya sama Bio-Oil! Jadi yang tanya apa rahasia kulitku bisa tetap sehat walaupun sering ke pantai, udah tau dong yaaa... Yang suka pakai Bio-Oil juga share dong di kolom comment di bawah ini.


With love,

Agnes Oryza


*this is a sponsored post in collaboration with Bio Oil

Comments

Post a Comment