Kindle 101

Sudah 2 tahun aku pakai Kindle! Apa sih Kindle itu? Kindle adalah buku berbentuk elektronik yang dikeluarkan oleh Amazon. Pertama kali keluar tahun 2007 di Amerika, dan sekarang pastinya orang di seluruh dunia sudah banyak yang pakai. Aku sudah lama sekali tau ada Kindle, tapi enggak pernah terpikirkan untuk pakai karena aku selalu merasa Kindle hanya bisa digunakan di region Amerika. Tapi ternyata enggak tuh, aku share sedikit yaa pengalamanku menggunakan Kindle di Indonesia.


ALASAN AKU BELI KINDLE
Sejak aku tinggal di apartment berukuran studio di Jakarta, rasanya barang cepat sekali menumpuk dan bikin penuh sesak. Apalagi aku hobi membaca buku (terutama buku self-help), dan kerasa banget  semakin sering beli buku semakin banyak menghabiskan tempat di apartment mungilku. Waktu tinggal di rumah ortu di Bandung sih enggak kerasa kalau punya banyak buku, karena banyak tempat penyimpanan. Selain itu sering juga travelling dan suka membaca buku selama perjalanan... Biasanya galau banget tuh mau bawa buku yang mana karena kadang mood bisa berubah, alhasil aku suka bawa 2 atau 3 buku sekali trip. Just in case. Setelah b aca review sana-sini, akhirnya aku tertarik punya Kindle karena kayaknya kok praktis banget!! 

JENIS KINDLE YANG AKU BELI
Waktu awal mau beli pastinya searching lengkap dulu jenis-jenis Kindle karena ternyata beragam, ada yang biasa, Paperwhite, dan Oasis. Cari sendiri di web mereka yaa buat tau perbedaannya. Tahun 2018 aku membeli Kindle Paperwhite 7th Generation white, no ads seharga 2,4juta rupiah di Tokopedia. Ketika postingan ini ditulis pada Agutsus 2020 Paperwhite yang terbaru adalah 10th Generation dan pastinya lebih canggih fiturnya. Untuk storage Paperwhite 7th Generation ini adalah 8GB.

Yang aku beli no ads, karena males aja kalau sampai muncul iklan di Kindle. Lalu cari warna putih karena memang aku suka gadget yang berwarna selain hitam. Setauku sekarang Paperwhite 10th Generation malah warnanya ada 4 macam, ada yang pink juga! Oh iya ternyata Paperwhite ini best-seller di Amazon, harganya pas tengah-tengah tapi fiturnya beragam, salah satunya yang aku tertarik adalah brightness yang bisa diatur terang gelapnya. Waktu itu Kindle yang versi biasa enggak bisa diatur brightnessnya, dan kalau yang Oasis tuh waterproof tapi harganya enggak masuk budgetku plus ukurannya terlalu besar. Info terbaru lagi, Paperwhite 10th Generation sekarang sudah waterproof juga! :D Wah gila sih developnya cepat banget dalam 2 tahun. 


KENAPA BACA BUKU DI KINDLE?
- Hemat tempat, bayangin aja gadget tipis dan ringan ini memorinya 8GB bisa menyimpan sekitar 6000 buku. 6000 BUKU. WOW. Kayak bawa satu perpustakaan kan rasanya? Aku enggak perlu pusing juga mau bawa buku yang mana kalau bepergian.
- Baca pakai Kindle tuh matanya enggak lelah, karena Kindle tidak memakai blue light seperti tablet Android lainnya atau iPad.
- Membaca jadi lebih fokus, karena bayangin deh kalau baca buku digital via handphone atau laptop, pasti tergoda untuk sambil scroll social media dan banyak notifikasi yang menggangu.
- Anti-glare alias enggak silau ketika dipakai membaca di bawah matahari terik. Benar-benar seperti membaca lembaran kertas di buku!! 
- Bisa highlight kalimat favorit di e-book tanpa membuat bukunya kotor! Yess di Kindle ada fitur highlight seakan kita garisin buku pakai stabilo, terus bisa dilihat lagi kumpulan highlights kita.
- Fitur instant translate. Sejauh yang aku pakai, walaupun kita enggak connect ke internet tapi kita bisa mencari definisi setiap kata dalam bahasa Inggris yang kita bingung via Wikipedia. Jadi tinggal di klik aja katanya, nanti keluar pop-up potongan definisi dari Wikipedia.
- Bisa bookmark alias pakai pembatas buku tanpa harus khawatir pembatas bukunya hilang.
- Budget beli buku lebih hemat! Contohnya aja buku Oprah Winfrey - What I Know For Sure di Kindle harganya $11.96 (Rp 176.000,00), di toko buku seperti Periplus dan Kinokuniya harganya di Rp 450.000,-.
- Baterai awet banget, punyaku sekali charge bisa bertahan 1 bulan lebih.

Ini contohnya ketika aku lagi baca di bawah sinar matahari terik di pantai, layarnya sama sekali enggak memantulkan cahaya


Ini halaman depan ketika membuka Kindle Paperwhite 7th Generation. Layar hitam putih ya, jadi buku yang berwarna di sini bakal jadi B/W juga. Ada section Library (buku-buku yang kita punya), Reading List (wishlist buku yang ingin kita baca dan belum dibeli dari store Kindle Amazon), rekomendasi buku berdasarkan buku yang biasa kita baca. Di tab bagian atas ada web Goodreads untuk baca review buku, dan Kindle Amazon store untuk beli buku digital.


Ini isi dari library yang aku punya. Bakal ada tanda READ kalau kita udah selesai baca, dan ada angka persentase untuk buku yang belum selesai kita baca. Oh iya yang tulisan SAMPLE itu adalah buku sample yang aku download dari store Kindle Amazon, jadi sebelum memutuskan membeli kita bisa download sample dulu untuk liat isi bukunya seperti apa.



CARA BELI E-BOOK DI KINDLE?
Nah ini yang paling sering ditanyakan. Sumber e-book sebenarnya banyak, tapi Kindle support format MOBI, ini format yang paling nyaman untuk dibaca di Kindle. Aku juga punya buku bentuk PDF, tapi pas dibaca di Kindle menurutku kurang nyaman karena size font jadi tidak teratur, dan susah untuk diatur zoom in/out. 

Cara termudah:
Beli e-book via Kindle Amazon langsung, tinggal klik 'Store' yang ada di bagian atas home Kindle kamu. Itu diklik langsung bukunya masuk ke device Kindle secara otomatis dalam hitungan detik. Belinya enggak susah, aku sign up Amazon via web dan mendaftarkan kartu kredit untuk transaksi. Enggak punya kartu kredit?? Gampang, kamu bisa pakai Jenius kok!

Cara lain yang agak effort:
Kalau kamu iseng bisa banget cari e-book gratisan dari berbagai sumber website tinggal googling aja. Nah formatnya ini enggak selalu MOBI, biasanya dia format EPUB. Jadi setelah kamu download bukunya dari web, download aplikasi CALIBRE di laptop dan di situ buku format apapun bisa diubah ke MOBI. Plus CALIBRE ini berguna juga untuk transfer e-book dari laptop ke device Kindle. 

Pakai smart cover yang aku beli murah banget di AliExpress, enggak bulky dan otomatis nyala Kindle-nya ketika dibuka covernya

KALAU MAU BACA BUKU BERBAHASA INDONESIA GIMANA?

Ini juga pertanyaan yang paling banyak ditanya ke aku. So far ebook yang aku baca di Kindle menggunakan bahasa Inggris, aku belum pernah punya ebook bahasa Indonesia. Kalau kamu sudah punya ebook berbahasa Indonesia, bisa coba diubah formatnya pakai aplikasi Calibre tadi. Aku pernah juga iseng searching ebook yang dijual di website Gramedia, tapi ternyata formatnya khusus untuk dibaca di aplikasi Gramedia via iOS atau Android dan tidak bisa didownload. 


MASIH BELI BUKU FISIK SETELAH PAKAI KINDLE?

Aku masih beli beberapa buku tertentu seperti buku hardcover berwarna yang banyak foto dan ilustrasinya, buku karya teman sendiri, dan kadang beli buku novel yang bahasa Indonesia juga karena somehow untuk buku fiksi lebih suka membaca pakai bahasa Indonesia. Tapi jarang sekali... jadi yang paling sering aku pegang ya Kindle, isinya mostly adalah buku self-help atau non fiksi yang lebih banyak tulisan dan minim gambar. 


Semoga tulisan ini bisa memberi informasi berguna yaaa, thanks for reading!


With love,

Agnes Oryza

Comments

  1. thank you informatif sekali! aku juga kadang gak nyaman lihat buku bertumpuk gitu dan kepikiran apa beli kindle ya.. tapi masih maju mundur

    ReplyDelete
  2. Wish list yg blm blm terwujud, semangaattt

    ReplyDelete
  3. Makasih Kak Agnes tulisannya mengenai Kindle, jadi pengen beli juga jadinya hhe.

    ReplyDelete

Post a Comment