Sumba Trip

Buat aku yang sebelumnya jarang sekali travelling keluar Pulau Jawa, merasa bersyukur sekali September kemarin bisa pergi lagi ke Sumba. I had a blast from my last trip to Flores (yang bisa kalian baca disini), dan Sumba ini masih sama-sama NTT jadi aku excited banget! Seperti biasa aku ikut trip the one and only LYL Adventure.  


Pastinya sebelum kesana aku udah sering lihat foto-foto Sumba di Instagram maupun via Google yang supeeer bagus! Agak berbeda dengan Flores yang variatif tempat, cuaca, dan kegiatannya,  Sumba rata-rata mirip... Cuaca panasnya sama, banyak sabana dimana-mana, desa adat, dan pantai yang kebanyakan bukan untuk berenang. Jadi kali ini aku enggak kasih fashion tips seperti postingan Flores sebelumnya ya, just pack your summer outfit and you're good to go!

Trip Sumba dari LYL Adventure total 4 hari 3 malam, harga paketnya 2,75 juta belum termasuk pesawat. Apa aja sih yang kita lakukan selama di Sumba?


DAY 1

Desa Adat Ratenggaro 

Rumah-rumah di desa adat ini unik banget, atapnya tinggi dan agak kotak. Bagusnya lagi halaman belakang desa adat Ratenggaro adalah pantai, viewnya indah deh buat foto-foto. Sayangnya warga desa adat disini menurutku bikin kurang nyaman karena banyak dari mereka yang ngikutin dan nempelin kita terus, baik itu bapak-bapak, ibu-ibu, maupun anak-anak yang agak 'memaksa' beli souvenir ataupun minta uang. Psst, jangan pernah kasih uang gitu aja yaaa ke anak-anak di desa adat!






Pantai Bawana

Selanjutnya kita menuju ke Pantai Bawana yang letaknya tidak terlalu jauh dari Desa Adat Ratenggaro. Nah ini satu-satunya tempat di Sumba yang sedikit effort untuk mencapainya, harus menuruni anak tangga yang curam dulu. Jadi pas mau turun ya sama sekali enggak kelihatan pantainya, tapi begitu sampai dibawah...


Look at the view! Pemandangan disini bagaikan hidden gem karena pas turun tangga tadi ga keliatan apapun, sampai hampir merasa dibohongi jangan-jangan ga ada apa-apa, hahaha.... Viewnya bagus banget, ciri khas Pantai Bawana ini adalah karang bolong yang semakin cakep pas menjelang sunset. By the way disini arusnya gede banget jadi sama sekali enggak boleh berenang.



Katanya lebih bagus lagi sunset disebelah atas Pantai Bawana ini, jadi kita balik naik lagi untuk menuju ke tebing bagian atas.


Febrian yang langsung ambil posisi untuk mengabadikan momen magical ini

Crazy!! One of the best sunset moment in my life, captured by Febrian.
Sumba squad alias semua peserta open trip LYL Adventure, sesaat sebelum matahari benar-benar tenggelam
Habis puas foto-foto kita semua sampai terduduk diam tuh di tebing, melihat sunset amazed banget, belum lagi warna langitnya yang terlalu sulit untuk digambarkan dengan kata-kata. Intinya beneran lukisan Ilahi deh!

Sepanjang perjalanan pulang ke hotel dengan mobil, kita masih bisa menikmati sunset yang cocok diabadikan untuk dijadikan wallpaper desktop atau handphone.




DAY 2

Laguna Weekuri

Baru pertama kali juga ke laguna, jadi bentuknya semacam danau tapi isinya air laut dan super bening! Enggak terlalu dalam, jadi masih bisa melihat ke dasar dan harus agak berhati-hati karena di beberapa sudut banyak bulu babi. Selain bisa berenang-berenang manja (well yang enggak bisa berenang pun bisa jalan-jalan di air aja), disini juga disediakan tempat buat loncat ke laguna dengan ketinggian yang lumayan menurutku.





Air Terjun Lapopu

Salah satu air terjun tercantik yang pernah aku datangi, untuk menuju kesana dari tempat parkir mobil harus sedikit jalan kaki dan menyusuri jembatan yang cuma boleh dilalui oleh dua orang. Belum sampai di air terjunnya aja pemandangannya udah bagus banget! 


This is it! Air terjun tertinggi di NTT... Tanpa berpikir panjang langsung buka baju dan berenang, ternyata airnya dingiiiinn banget kayak air mandi di Lembang.



Akhirnya pergi liburan juga bareng Ucita Pohan , belum sah kalau belum foto di depan air terjun...


Bukit Wairinding
Ini dia bagian paling ditunggu-tunggu, Bukit Wairinding ikonik banget selalu ada di tiap foto orang yang ke Sumba. Untuk menuju kesini enggak effort sama sekali, karena letaknya di pinggir jalan raya dan lebih tepatnya di halaman belakang rumah orang. Mewah ya backyard-nya? Sore itu kita mengejar sunset di Bukit Wairinding, what a gorgeous view!




DAY 3

Bukit Wairinding

Sunset kemarin kesini, paginya balik lagi buat liat sunrise Bukit Wairinding. Sama-sama indahnya, kalau difoto jadi beda tone warna gitu sih... Nah pas pagi harus bawa jaket kesini karena dingin dan anginnya besar. Pas sunrise bukitnya jadi berwarna gold dan kekuningan, sinar mataharinya worth it buat ditungguin dari subuh.




Sumba Timur

Siang itu kita lanjut explore Sumba Timur... Sepanjang perjalanan yang kelihatan cuma hamparan padang sabana yang warnanya lagi coklat semua karena musim kering. Saking bagusnya kita sampai turun dari mobil buat sekedar foto di pinggi jalan.



Pemandangan pinggir jalan-nya gini banget nih? 



Desa Rende

Waktu sampai di Desa Rende aku baru bangun tidur jadi enggak fokus buat foto-fotoin desanya. Tapi salah satu yang berkesan disitu adalah waktu ada anak kecil yang amazed banget dengan tas pompom (mamiku yang bikin sendiri tas ini), dia pegangin terus itu pompom sampai dimarahin mamanya karena takut rusak hahaha... Gemes!



Pantai Walakiri

Spot sunset di hari ketiga adalah Pantai Walakiri yang terkenal dengan pohon-pohon mungilnya, banyak juga yang menyebutnya 'dancing trees'. Pas sampai sih aku agak bingung yaa kenapa pantainya seperti kering, ternyata memang lagi surut airnya jadi ombaknya jauuuh banget.


The dancing trees
Me dancing with the trees


DAY 4

Hari ke 4 kita main ke pengrajin tenun, disana tenun Sumba bagus-bagus banget.... Yang besar seperti sarung atau bisa dijadikan kain bawahan ini harganya sekitar 1,5 jutaan. Yang kecil seperti syal harganya sekitar 300ribuan, dan yang kain besar banget bisa sampai 50juta! Memang motifnya bagus sih dan setiap kain ada makna dan cerita tersendiri.


Sambil menuju bandara kita sempat foto-foto di sepanjang jalan yang Instagramable. Ternak seperti sapi, kambing, dan kuda yang banyak merumput disini semakin bikin viewnya memorable.




Thank God for this wonderful trip! Thank you for reading, semoga yang membaca juga bisa mengunjungi dan explore Sumba yaa...


With love,
Agnes Oryza


Comments

Post a Comment